PERSYARATAN SELEKSI CPNS GGD TAHUN 2018 |
Apa Persyaratan Seleksi CPNS GGD Tahun 2018 ? Simak klarifikasi memberikankut ini. Kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) akan merekrut 17.000 Guru Garis Depan (GGD) untuk ditempatkan di 15.000 desa, tempat Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Guru tersebut akan menyandang status Calon Program GGD. Program tersebut dicanangkan akan bergulir sampai tahun depan.
Tahun ini, Kemendikbud gres merekrut 6.296 guru hasil dari seleksi aktivitas GGD 2016. Pelaksana Tugas Direktur Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Hamid Muhammad menuturkan, aktivitas GGD 2018 akan melibatkan guru honorer bergelar sarjana yang sudah mengabdi di sekolah – sekolah 3T.
Menurutnya, rencana merekrut 17.000 GGD itu sedang dibahas intensif dengan kementrian dan forum terkait, ialah ke-mentrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Badan Kepegawaian Negara.
Ia berharap, aktivitas GGD menerima sumbangan dan kesepakatan dari pemerintah daerah. Pasalnya, Gaji untuk para GGD berasal dari APBD masing-masing kabupaten.
“Sudah aku kerjakan tiba ya. Makara tempat 3T yang katanya kekurangan guru, bergotong-royong Gurunya ada, tapi non-PNS. Kami nanti akan lihat guru non- PNS mana yang memenuhi syarat (untuk Direkrut jadi CPNS melalui aktivitas GGD). Artinya, (harus) S1 dan pendidikannya sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Itu sudah kami petahkan dan sudah ada beberapa tempat nah itu yang akan dikoordinasikan. Sehingga mereka yang di tempat sudah usang mengabdi punya kesempatan ikut,” ucap Hamid.
Apa persyaratan Mengikuti Seleksi PPG tahun 2018? Hamid menjelaskan, salah satu persyaratan Guru honorer yang ikut aktivitas GGD juga harus lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG). Ini dikarenakan, sebagian beesar guru honorer didaerah 3T tak mengantongi sertifikat profesi alias belum lulus PPG.
“Data dari Kemendes PDTT, sekitar 15.000 itu terbesar di 122 Kabupaten. Untuk ikut seleksi GGD,, mereka harus PPG dulu,” terangnya.
Ia menyatakan, penempatan GGD juga bisa di luar tempat 3T. Pasalnya, beberapa desa di pulau Jawa pun masih banyak yang berada jauh dari sentra pemerintah kabupaten. Kendati demikian, penempatan di tempat 3T jadi prioritas.
“Makanya aku usul, minta secara tertulis ke Kemendes tolong jikalau menetapkan tempat tertinggal itu basis desa. Karena di sebuah kabupaten itu ada 12 desa yang memang terpencil. Seperti wilayah Lebak, Wonosobo dan Baluran,’’ ucap Hamid.
Meningkatkan Kualitas Guru Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendibud) RI, Muhadjir Effendy menuturkan, selain memenuhi jumlah guru, untuk mengikis kesenjangan kualitas pendidika di tempat 3T juga harus diperhatikan. Itu sebabnya langka itu dibarengi dengan pembangunan sarana dan prasarana. Dari dua opsi tersebut, pemerintah memprioritaskan peningkatan kualitas guru terludang kecepeh berlalu dan silam.
“Misalnya yang aku minta untuk dimemberikan prioritas itu soal literasi. terutama untuk tingkat pendidikan dasar. Saya para pegiat iterasi untuk bersedia bergabung semoga siswa yang berada di wilayah pinggiran segera sejajar dengan tingkat penguasaan literasi dengan teman tempat lain,’’ ungkap Muhadjir.
Muhadjir mengatakan, kesenjangan pendidikan di wilayah 3T di antaranya sanggup terlihat dari jumlah guru honorer yang lulus seleksi CPNS. Bahkan Menkumham juga ikut mengeluhkan kesenjangan pendidikan pada ketika tes CPNS lantaran berbagai calon dari tempat yang tidak lulus. Permasalahan itu berdasarkan Mendikbud perlu segera di benahi.
Advertisement